Festival Sains dan Budaya (FSB) kembali digelar tahun ini. Dalam kegiatan penggabungan Indonesia Science Projects Olympiade (ISPO) dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) bakal hadir SMAN 4 Merauke perwakilan dari Provinsi Papua dan SMA Fatih Bilingual School perwakilan dari Provinsi Aceh.

“Peserta dari Papua bakal menyajikan hasil penelitian pohon bus (Melaleuca leucadendra) untuk bahan pelapon anti panas dan peserta dari Aceh menyajikan penelitian pohon ciplukan yang dimanfaatkan untuk mengurangi bau mulut,” beber Presiden Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) Prof Riri Fitri Sari saat jumpa wartawan di sekolah Kharisma Bangsa di Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2020).

Guru Besar Universitas Indonesia (UI) ini menegaskan, peran pemerintah daerah cukup besar pada perkembangan riset di dunia pendidikan. Tentu saja, peran sekolah dan guru sangat penting. Karena, merekalah penggerak pendidikan, khusus ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Kita sangat apresiasi peran mereka (Pemda, sekolah dan guru). Terbukti penelusuran bakat sains anak-anak cukup baik,” katanya.

Lebih jauh Riri mengungkapkan, kegiatan festival sains dan budaya nantinya bisa ditularkan oleh para peserta di daerah asalnya. Seperti menularkan bagaimana cara meneliti yang baik kepada sekolahnya. Tidak berhenti di sana para siswa bisa mengembangkan penelitiannya dengan melibatkan dunia kampus.

“Kami ingin siswa tidak hanya menghafal saja. Kami ingin mereka bisa menjawab penelitian hingga menerapkan hasil riset di kehidupannya,” ungkapnya.
Presiden OSEBI Dr Liliana Muliastuti menuturkan, para siswa tidak hanya memiliki kemampuan sains dan teknologi saja. Penting bagi mereka seni dan budaya. Dengan begitu, menurutnya otak kanan dan kiri akan seimbang.

“Festival Sains dan Budaya ini sangat baik membentuk anak-anak dengan budi pekerti. Jadi tidak hanya intelektual saja, seni dan budaya juga penting membentuk karakter mereka,” ujarnya.
Hadirnya peserta FSB dari 20 provinsi, menurutnya menunjukkan festival ini seperti rumah sendiri, yakni Indonesia. Yang membedakan festival tahun ini, dikatakan Liliana pihaknya melibatkan badan bahasa. “Mari kita usung rumah Indonesia dengan menciptakan anak-anak yang memiliki intelektual dan menguasai seni dan budaya,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Eduversal Dwi Prajitno Wibowo menjelaskan, FSB bakal digelar pada 21 hingga 23 Februari mendatang diikuti peserta dari SD/ MI, SMP/ MTs, SMA/ MA dan SMK. Pendaftaran dibuka secara online. Hingga hari ini sudah ada perwakilan dari 20 provinsi di Indonesia.

“Pemenang festival ini berhak mengikuti perlombaan internasional di New York, Brazil, Rumania, Hongkong danThailand,” ujarnya. (mdo)

Sumber : Indopos